Muffest 2023 Talkshow : Highlight Muslim Fashion

Mini talkshow dengan tema "Highlight Muslim Fashion" pada Muffest 2023 yang diadakan di hotel Westin Jakarta ini menghadirkan Irna Mutiara sebagai narasumber. Selain mini talkshow, nantinya akan ada performance mini Trunkshow dari beberapa desainer yang juga tergabung sebagai anggota Hijabersmom Community dari seluruh Indonesia.

Suasana disekitar Mini stage sebelum acara dimulai

Tamu undangan memiliki nama masing-masing di tempat duduk

Irna Mutiara sendiri saat ini menjabat sebagai ketua Hijabersmom community. Berawal dari kegiatan amal, event fashion show hingga diajak pameran di dalam dan luar negeri, Irna akhirnya memutuskan untuk membentuk komunitas tersebut pada 12 September 2012.

MC yang membawakan acara

MC bersama narasumber Irna Mutiara

Lanjut ke mini talkshow, Irna mengatakan jika busana sebetulnya memiliki fungsi yaitu untuk menutup aurat, untuk mempercantik serta sebagai bukti ketakwaan. Namun dibalik fungsi, ada juga batasan aurat yang harus diaplikasikan pada pakaian yang kita gunakan sehari-hari. Untuk wanita batasannya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Sedangkan laki-laki batasannya adalah dari pusar sampai lutut.

Irna yang sedang memberikan penjelasan seputar fashion

Selain batasan aurat, ada juga syarat pakaian yang harus di penuhi, di antaranya adalah :

- Tidak transparan

- Tidak berfungsi sebagai dekorasi,

- Tidak meniru pakaian lawan jenis

- Tidak memakai untuk tujuan kesombongan

- Tidak memakai wewangian,

- Tidak memakai motif/makhluk bernyawa.

Dalam industri fashion, awal tahun 2000-an masih jarang adanya produsen yang membuat busana muslim. Lalu sampai pada tahun 2023, sudah merebak sekali desainer dan brand busana muslim yang bermunculan. Perkembangan industri fashion di Indonesia terlihat sangat jauh berbeda apabila dibandingkan antara tahun 2000-an dan 2023.

Kenaikan bisnis busana muslim pada tahun 2023 meningkat hingga 18,2 %. Kenaikan bisnis ini juga dipengaruhi oleh pemasaran yang dilakukan melalui sosial media. Untuk mendapatkan pasar konsumen yang lebih luas, brand harus bisa dikenal dengan brand-nya sendiri pada masyarakat luas.

Industri fashion khususnya pada fashion muslim terdiri dari beberapa jenis yaitu modest modern (gaya turban) dan modest konvensional (pemakaian sehari2 dan tampilannya tertutup). Untuk pangsa pasar brand fashion muslim di Indonesia sendiri berada di atas 20%.

Irna juga menjelaskan kalau di dalam fashion ada beberapa hierarki atau tingkatan, yaitu :

- Old Kultur

Pada tingkatan ini, sebuah brand harus melakukan fashion show minimal 2x dalam satu tahun. Contohnya seperti : Dior, Louis Vuitton dll.

- High End Fashion

Pada tingkatan ini, brand tidak harus melakukan fashion show. Tetapi kualitas jahitan yang dimiliki lebih bagus dibanding tingkatan dibawahnya.

- Middle Market

Pada tingkatan ini, harganya lebih affordable. Biasanya produk pada tingkatan ini berasal dari buatan desainer dan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan tingkatan diatasnya.

- Mass Market

Pada tingkatan ini, biasanya produk mereka ada di toko-toko. Berasal dari buatan desainer juga tetapi second brand. Kuantitas yang ada juga lebih massal lagi dibanding tingkatan diatasnya.

- Value Market

Pada tingkatan ini, produk tersedia dengan diskon retail, harga murah, dijual secara online tetapi kualitas produknya tidak diperhatikan. Busana yang value fashion ini juga memberi dampak pada limbah pakaian karena harganya murah dan bisa dipakai sebentar.

Setelah penjelasan yang cukup panjang dari Irna, acara dilanjutkan dengan mini Trunkshow. Berikut foto-foto hasil dari busana para desainer yang hadir.

Brand fashion yang hadir antara lain adalah @meemastyle, @belquinza.official, @irdbyindriyardani, @watashi.signature, @ledarasyari, dan @zahwazee. Aku sendiri datang bersama temanku untuk tamu perwakilan dari @meemastyle. Kebetulan temanku ini kenal dengan owner @meemastyle yaitu Chaera Lee.

Setelah Trunkshow selesai, kami semua foto bersama.